Pada soal kelas 1 SD berikut adalah soal muatan pelajaran matematika tentang pengukuran tidak baku dan muatan pelajaran SBdP. Soal latihan ini merupakan soal lanjutan (soal ke-2) tema 8 setelah sebelumnya soal ke-1 tema 8 dengan mupel PPKn dan Bahasa Indonesia.
Setelah membaca materi diharapkan siswa dapat menjawab materi tema 8 untuk muatan pelajaran matematika dan SBdP pada lembar kerja berikut ini




MATEMATIKA - PENGUKURAN

Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang, kapasitas, volume, luas, sudut, berat (massa), dan suhu (Kennedy dan Tips, 1994).
Adapun jenis-jenis pengukuran yaitu: pengukuran tidak baku dan pengukuran baku.
Satuan ukuran yang akan kita bahas adalah : pengukuran tidak baku berupa panjang dan berat.

Pengukuran Tidak Baku
Pengukuran tidak baku merupakan pengukuran yang hasilnya berbeda-beda karena menggunakan alat ukur yang tidak baku atau tidak standar.
Pengukuran tidak baku yang dapat dipelajari adalah sebagai berikut:

a. Digit adalah pengukuran yang disesuaikan dengan lebar sebuah jari.

b.Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara ujung jempol tangan dengan ujung kelingking tangan.

c. Hasta adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai ke ujung jari tengah.

d. Depa adalah pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran sepanjang kedua belah tangan dari ujung jari tengah kanan sampai ke ujung jari tengah kiri.

e. Kaki adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran panjang sebuah kaki.

f. Pengukuran Berat menggunakan alat ukur tidak baku, yaitu gantungan baju dan penggaris.

g. Pengukuran Suhu adalah ukuran suhu panas atau dingin suatu benda, dapat menggunakan indra peraba

h. Pengukuran Waktu menggunakan istilah lama atau sebentar untuk kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari.

Contoh penerapan pengukuran panjang dengan suatu yang tidak baku dalam kegiatan anak-anak SD di kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan aktivitas pengukuran seperti mengukur meja, tinggi teman, dan yang lainnya dengan pensil, pena, tangan, manik-manik atau alat-alat lainnya yang bisa digunakan sebagai pengukuran panjang yang bersifat tidak baku. Sedangkan untuk pengukuran berat menggunakan alat ukur tidak baku bisa membuat timbangan dari penggaris atau gantungan baju.



SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN (SBdP)


MENARI. 
Setiap orang pasti pernah melihat tarian disadari atau tidak bahkan pernah menari. Seni Tari adalah cabang seni yang menggunakan tubuhnya sebagai media.Gerak adalah elemen pokok dalam tari yang terdapat unsur ruang, waktu dan tenaga. Apa Tari itu? tari dapat diartikan secara universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja.

Perlu kalian ketahui bahwa gerak tari mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Setiap tarian mempunyai ciri khas atau keunikan geraknya masing-masing.Sehingga gerak tari tidak hanya terpaku pada gerak tari baku melainkan gerak tari dapat dikembangkan menjadi gerak tari kreasi.Eksplorasi gerak dllakukan dengan cara proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu objek yang diperoleh melalui panca indra.

Berdasarkan fungsinya tari-tarian di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 yaitu tari sebagai sarana upacara, tari sebagai sarana hiburan, tari sebagai sarana pertunjukan atau tontonan dan tari sebagai media pendidikan.

MEMBUAT KARYA DARI BAHAN ALAM. 
Siapkan tanah liat untuk praktek  membuat hiasan dari bahan alam. Para peserta didk membawa cetakan makanan atau minuman  dengan bermacam-macam bentuk dari rumah. Anak-anak membentuk tanah liat yang sudah diletakkan di maing-masing cetakan.  Kemudian tanah liat dipadatkan sampai benar-benar membentuk sesuai dengan cetakan. Setelah selesai cetakan itu di lepas dan dijemur di bawah terik matahari sampai kering.

Membuat Kincir Angin Mini
Alat dan Bahan untuk Membuat Kincir Angin Mini
Berikut beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kincir angin mini dari kertas bekas.
  1. Kertas origami
  2. Lem kertas dengan daya rekat yang kuat. Lem dengan daya rekat kuat diperlukan agar ketrika kertas yang agak tebal ditekuk untuk dilem tidak mudah lepas. Saya menggunakan lem fox putih.
  3. Penggais untuk mengukur dan menggaris.
  4. Tusuk sate atau sedotan minuman, untuk batang pemegang kincir angin.
  5. Jarum pentul, sebagai poros kincir angin.
  6. Gunting untuk memotong kertas, atau cutter.
  7. Pulpen atau pensil untuk membuat tanda garis.
  8. Sepotong kecil styrofoam bekas pengganjal kemasan barang elektronik.

Langkah-Langkah Membuat Kincir Angin Mini
Berikut langkah-langkah untuk membuat kincir angin mini dari kertas origami
  1. Ukur kertas bekas anda dengan bentuk bujursangkar ukuran 9 cm x 9 cm. Jika ingin lebih kecil, anda dapat membuatnya hingga ukuran 7 cm x 7 cm. Semakin kecil ukuran bujursangkar yang anda buat, semakin tinggi tingkat kesulitannya, juga kemungkinan kincir angin tidak dapat berputar. Bereksperimenlah dengan ukuran jika anda ingin membuat dalam ukuran sangat mini.
  2. Buatlah garis diagonal pada keempat sudut bujursangkar sehingga membentuk huruf X padanya.
  3. Gunting bujursangkar tersebut pada tepinya. Inilah bagian yang akan kita buat menjadi kincir angin mini.
  4. Pada garis diagonal yang berbentuk X tadi, guntinglah mengikuti alur diagonal dari sudut bujursangkar menuju titik pusat (perpotongan diagonal). Sisakan sekitar 1,5 cm dari titik pusat. Lakukan ini pada keempat titik sudut. Sekarang kertas anda sudah siap dibentuk menjadi kincir.
  5. Ambil lem kertas yang daya rekatnya kuat, lekatkan ujung-ujung guntingan dari susut-sudut bujur sangkar. Satu ujung untuk satu sudut. Caranya, tekuk ujung-ujung guntingan itu ke arah tengah-tengah bujursangkar secara bertumpuk.
  6. Tahan beberapa saat sampai lem menjadi cukup kering dan cukup kuat untuk dilepas tanpa terlepas. Kini kincir anda sudah siap dipasang ke pegangannya.
  7. Potong sehelai kecil kertas karton sisa guntingan dengan ukuran 1,5 cm x 1, cm.
  8. Siapkan pula tusuk sate atau sedotan minuman (yang agak tebal sehingga cukup kuat menopang kincir angin mini).
  9. Ambil jarum pentul yang telah disiapkan. Tusuk tengah-tengah tumpukan ujung kertas yang baru dilem tadi hingga tembus. Lalu teruskan hingga ke sisi belakang kincir, tepat pada perpotongan diagonal bujursangkar yang sebelumnya kita buat garisnya.
  10. Cabut jarum pentul, besarkan lubang kecil itu dengan gunting berujung runcing atau ditusuk-tusuk dengan tusuk sate berulang kali sambil diputar-putar.
  11. Cabut tusuk sate jika lubang cukup besar telah terbentuk, ganti kembali dengan jarum pentul.
  12. Di bagian belakang kincir, tambahkan lapisan kertas 1,5 cm x 1,5 cm sebagai penyangga kincir.
  13. Terakhir, tusukkan jarum pentul ke tusuk sate atau sedotan minuman pada salah satu ujungnya. Amankan bagian ujung yang tajam yang mungkin tembus dengan menggunakan styrofoam sisa pengganjal kemasan barang elektronik.
  14. Nah, kincir angin mini anda siapkan dimainkan. Bawa ke tanah lapang untuk dibawa berlari anak-anak, Wusss......... kincir angin mini berputar kencang karena tertiup angin. 
NADA adalah tinggi rendahnya suara ketika kita mengucapkan kata dalam suatu kalimat. Jika seseorang dalam keadaan bersedih maka orang tersebut akan berbicara dengan nada yang rendah. Lain halnya jika seseorang dalam keadaan senang/ gembira atau marah, maka orang tersebut akan berbicara/ bersuara dengan nada. Sebuah pernyataan atau perintah akan selalu disertai nada yang khas sesuai dengan keaadaan.









3 Komentar